Sunday, August 29, 2010

RAMADHAN Kareem, ALLAHU Akram..

Allah swt telah berfirman dalam kitabNya yang bermaksud :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
(Surah Al-Baqarah : 183)

Hakikat Taqwa

Kewajipan puasa itu tidak lain bertujuan membentuk jiwa yang bertaqwa kepada Allah swt, dalam erti kata lain mendidik muslimin menjadi mukminin yang muttaqin.

Baginda Nabi saw menceritakan rahsia yang tersembunyi di sebalik taqwa dengan sabda baginda:

Taqwa itu letaknya di sini.”Dengan menunjukkan ke dada baginda sebanyak 3 kali, kemudian Nabi saw bersabda lagi:

“Cukuplah seseorang itu melakukan kejahatan apabila dia memandang rendah saudara muslimnya. Setiap orang muslim itu diharamkan ke atasnya darah, harta, dan kehormatan saudara muslimnya”
(Sahih Muslim 16/120, Sunan Tirmizi 6/54)



Menurut syekhuna Prof. Dr. Mohamad Al-Zuhaili, taqwa dari sudut bahasa ialah penjagaan, memelihara, mengelak dan berusaha menjauhi kemudharatan agar seseorang itu berada dalam kejayaan dan keselamatan.

Dari pandangan istilahnya pula, berkata Imam Ali :

Taqwa adalah ketakutan kepada Allah, beramal dengan Al-Quran, redha dengan sesuatu yang sedikit dan persiapan untuk Hari Kiamat
(Hakaza Takallama al-Auliya’ wa al-Salihun, 2/84)

Berkata al-Sayyid al-Syarif al-Jurjani pula :

Taqwa di dalam ketaatan adalah ikhlas, di dalam maksiat bererti meninggalkannya dan berhati-hati”

Firman Allah swt :

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang boleh menyampaikan kepadaNya (dengan mematuhi perintahNya dan meninggalkan laranganNya); dan berjuanglah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam) supaya kamu beroleh kejayaan”

Kejayaan Abadi

Orang-orang yang bertaqwa dijanjikan oleh Allah swt dengan kemudahan, kejayaan, keredhaan, keselamatan dan yang paling tinggi Allah swt menjanjikan al-jannah sebagai ganjaran.

Firman Allah swt :

“Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.”
(Surah Ar-Ra’d : 13)

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”
(Surah At-Thalaq: 2,3)

“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa (yang menjauhkan diri daripada perbuatan syirik dan maksiat) dengan mendapat kemenangan besar (keredhaan Allah), mereka tidak akan disentuh sesuatu yang buruk dan tidak akan berduka cita.”
(Surah Az-Zumar: 61)

Berkata Imam Al-Ghazali :

“Keselamatan itu adalah dengan taqwa.

Sabda Nabi saw :

“Takutlah kepada Allah dimana jua kamu berada”
(Ihya’ Ulumuddin Jilid 5 m/s 798)

Ramadhan Bulan Al-Quran

Nuzul Al-Quran berlaku pada bulan yang mulia yakni Ramadhan. Tujuan penurunannya ada dijelaskan di dalam Kitab itu sendiri. Firman Allah swt :

“Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan menjelaskan perbezaan antara yang hak dan yang bathil.”
(Surah Al-Baqarah: 185)

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat (kasih sayang) bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain penyesalan.”
(Surah Al-Isra’: 82)

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (nasihat dan panduan) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Surah Yunus: 57)

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al-Quran) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
(Surah Al-Furqan: 1)

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah membimbing manusia yang mengikuti keredhaanNya ke jalan keselamatan , dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
(Surah Al- Maidah: 15,16)

“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
(Surah Al-Nahl: 89)

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.”
(Surah Al-Maidah: 50)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.”
(Surah An-Nisa’: 105)

Al-Quran merupakan cahaya dan petunjuk bagi manusia.
Al-Quran juga adalah penawar, penyembuh segala penyakit serta penyelesaian terhadap masalah.
Allah swt menurunkan Al-Quran sebagai rahmat kasih sayangNya, sebagai nasihat serta panduan hidup.
Al-Quran itu adalah peringatan untuk makhluk juga bimbingan ke arah jalan yang selamat.
Al-Quran dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran dan menjadi sumber rujukan semua perkara, termasuk sumber perundangan dan hukum.


Ramadhan Kareem, Allahu Akram

"21 kali menyambut Ramadhan, apa yang aku faham?" Adakah lapar dan dahaga semata, atau hanya penat dan letih diperoleh? Tidak dinafikan setiap kali Ramadhan, kefahaman bertambah seiring kematangan. Kalau dulu asyik disumbatkan dengan sirah, dewasa ini selalu dimuatkan dengan fiqh sirah berkenaan Ramadhan, nuzul Quran dan seisinya. Namun, yang lebih utama adalah penghayatannya dan pengamalannya tidak kira setinggi mana ilmu tersebut.

Ramadhan 1431H..
Bumi Anbiya', Mesir..
Ramadhan kali ini terasa lain daripada sebelumnya, banyak mengajarku praktikal berbanding teori. Ramadhan umpama madrasah tarbiyah khusus selama sebulan, tarbiyah yang melatih diri supaya kental mendepani cabaran, mendidik jiwa menjadi mukmin yang bertaqwa, mengasuh nafsu tunduk pada iman yang mantap, memperelok akhlak secantik akhlak Nabi saw.

Taqwa itu disandarkan pada hati, jiwa, ruh. Hati yang murni, ikhlas dalam beramal, lahir daripada pembentukan iman yang kuat. Iman dan taqwa adalah seiringan dan saling melazimi antara satu sama lain.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? "
(Surah Al- Ankabut: 2)

Menjadi mukmin yang muttaqin adalah natijah Ramadhan yang mahu diraih. Dan sememangnya Allah swt mendatangkan ujian sebagai wasilah untuk meningkatkan darjat keimanan hambaNya yang redha terhadap ujianNya. Jadi, Ramadhan kali ini dirasa sebagai bulan ujian juga bulan tarbiyah buat diri. Ujian untuk meningkatkan iman juga tarbiyah menanam sifat taqwa.

Ramadhan berbaki 10 hari lagi. 10 hari terakhir, Allah menjanjikan pelepasan daripada api neraka, sesungguhnya itulah kejayaan yang besar. Moga diterima amalan dan diperkenankan doa.

Teringat Ramadhan pertama di Mesir. Seorang pakcik menegurku, ucapnya, "Ramadhan Kareem!" Kubalas, "syukran". Pakcik tadi senyum, katanya kalau diucap 'Ramadhan Kareem', jawabnya 'Allahu Akram' : )

Ramadhan Kareem!!

No comments:

Post a Comment